MY FIRST LOVE
Saat itu aku merasa menjadi cewek
yang paling bahagya. Aku tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengannya di
sebuah toko buku. Hampir sekitar 3th, aku tak pernah bertemu ataupun
melihatnya. Tak ada satu katapun yang bisa keluar dari bibirku, aku hanya bisa
tersenyum kecil sampai akhirnya dia menyapaku dan memanggil namaku dengan
lirih.
“ Arum … !!! ” sesaat kemudian aku tercengang ternyata ia
masih mengingat namaku. Tapi ini hanyalah pertemuan singakat, karena aku harus
bergegas pergi.
Berawal dari Minggu pagi … saat HPku berdering. Ya Tuhan … suara itu
bener-bener suara Aby.Entah darimana Aby tahu number Hpku. Dan sejak saat itu,
Aby sering telphone atau kirim pesan untukku. Terkadang Aby hanya menanyakan
kabar atau bertanya gimana tadi di sekolah, karena aku dan Aby beda sekolah.
Sampe suatu saat ia bilang, mencintaiku, ia mencintaiku sudah sejak dulu. Aku
bingung dan aku tak tau mesti bilang apa ke Aby. Aku tak tau apa itu cinta dan
apa arti kekasih.
Aby begitu perhatian, dai selalu
memberi aku semangat saat belajar, ia begitu peduli saat aku sakit atau
bersedih dai selalu ada saat aku membutuhkannya. Pernah suatu hari ia melupakan
aku, tak ada telphone atau pesan yang ia kirim, dan aku merasa kosong. Aku
merasa kehilangan sesuatu, aku tak tau apakah ini yang namanya cinta … ???.
Ketika rindu menyeruak, mengetuk
hati dan jiwaku, mengalir begitu saja dengan sendirinya seperti air, Aku
sungguh tak mampu untuk membendungnya. Ingin rasanya aku menjerit dan teriak,
berharap ia tau dan bisa merasakannya. Tapi semua itu tak mungkin, karena
lidahku kelu dan bibirku selalu terkatup. Hanya denga isak tangis bibirku
bergetar dan dalam hati ku sebut namanya
“ Aby … taukah kamu ??? bahwa aku membutuhkanmu ??? karena aku
mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini. Aku mencintaimu dengan segenap hati
dan jiwaku ”.
Tiga bulan telah berlalu sejak
aku putuskan untuk memilih Aby menjadi teman dekatku, semuanya terasa begitu
indah. Penuh dengan tawa dan canda mesti ada kalanya kita bertengkar. Aby selalu
menyempatkan waktu untuk bertemu denganku mesti hanya satu minggu sekali,
karena memang itu waktu yang aku punya untuk bertemu dengannya. Tapi entah
kenapa, saat bertemu dengannya, aku merasa canggung, aku merasa jenuh dan aku
tak pernah bisa bersikap manis pada Aby dan aku mulai sering bersikap kasar
atau terkadang hanya diam membisu saat ia bicara.
Aku tak tau apa yang sedang
terjadi antara aku dn Aby, tapi … aku merasa tak ingin mempertahankannya dan
aku putuskan untuk mengakhiri kisah hari-hariku bersamanya, dengan alasan tak
ada waktu lagi untuknya, karena begitu banyak kegiatan sekolah yang harus aku
ikuti dan jadwal les ku yang padat. Tapi
… Aby tak mau tau, Aby tidak mau melepaskan aku, ia tak ingin semuanya
berakhir.
Mesti aku selalu berusaha menghindar,
Aby tetap sabar, ia masih tetap peduli dan memperhatikanku, sampe akhirnya aku
tak tega melukai perasaannya.
Seiring waktu berjalan … Aby mulai berubah, Aby tak sebaik yang dulu
lagi, ia mulai sering melupakan aku. Mesti ia masih sempat datang di hari ulang
tahunku dengan membawa boneka lucu di tangannya. Aku tak menyangka kalau itulah
awal dari akhir kisahku dengannya.
Temannya bilang … kalau dia
sekarang jalan dengan cewek lain, seketika itu … kepalaku pusing, hatiku
seperti tercabik-cabik, seakan petir menyambar dan membakar tubuhku. Aku tak
bisa lagi membendung air mata, saat itu ingin rasanya aku berlari dan
menamparnya.
“ Aby … kenapa kau tega lakukan
ini padaku ??? ” Saat itu aku mulai tau artinya mencinta dan aku yakin tak akan
pernah takut untuk membiarkannya pergi dan berlalu, jika yang aku dapat
hanyalah rasa sakit dan tak ada alasan untuk kembali ke masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar